WELCOME TO MY BLOG

Selamat datang pujangga.....

PERINGATAN!!!!!!!!!

DILARANG KERAS MEMPERBANYAK / MENCOPY PASTE KARYA YANG ADA DI DALAM BLOG INI.
KALAU MELANGGAR SAYA SUMPAHIN JOMBLO SEUMUR HIDUP!!! AMIN
!!!!!!!!!!!!

WELCOM TO MY DIARY

I HOPE YOU WILL ENJOY IN MY BLOG.. ^_^
AND GET MANY INFORMATION IN HERE

Translate

search

Tuesday, September 25, 2012

HAPPY BIRTHDAY HONEY

HAPPY BIRTHDAY HONEY
SENIN 17 SEPTEMBER 2012



Kaligrafi Bergerak


ASSALAMUALAIKUM WR.WB

HALO PUJANGGA, kali ini saya akan posting beberapa gambar kaligrafi yang dapat bergerak.













REKAYASA CINTA



Zaman sekarang cinta sudah banyak yang di permainkan. Cinta sudah tak lagi di anggap serius oleh sebagian orang. Akibatnya banyak terjadi kasus perceraian, pacaran dalam waktu sangat singkat dan masih banyak kasus yang terjadi di kalangan masyarakat.

Zaman yang sudah canggih dapat di manfaatkan untuk memanipulasi cinta seperti, pacaran hanya lewat jejaringan social. Memang terdengar aneh. Namun itu benar-benar terjadi. Saya sendiri pernah mengalaminya, dan akhir dari hubungan itu adalah sebuah luka yang sangat dalam. Yang sampai sekarang masih berbekas di hati saya.

Rindu, sayang, perhatian, semuanya bisa di palsukan. Umur saja bisa mereka mainkan. Kalau cinta sudah direkayasa, bocah pun di sulap jadi dewasa. Rindu, sayang, dan perhatian itu sangat sulit di bedakan mana yang tulus dan mana yang buatan (palsu). Hati-hati jangan sampai terjebak permainan dan sandiwara para bandit-bandit cinta.

HANYA SAHABAT


hari ini tepatnya tanggal 1  januari 2012. Tadi malam adalah malam pergantian tahun. Semua orang memiliki  acara masing-masing. Sedangkan gw, hm…. Sampai jam 11 belum tahu mau ngapain. Cw yang gw ajak buat jalan mala mini, ternyata nggak bisa keluar (nggak diizinin ortunya) huft malangnya nasib gw. Tapi gw gak kehabisan ide, gw buat di sms



lebih kurang sepuluh menit gw nunggu jawaban dan akhirnya ada satu orang yang balas. Si Ilham. Teman dekat gw. Dia ngajak gabung dengan dia dirumah temanya. Katanya mereka lagi bakar ayam. Sebenarnya sih gw berharap cw yang balas dan ngajak jalan. Tapi, nggak apa-apalah. Dari pada nggak ada acara saa sekali. Trus gw minta dia jemput gw kerumah, pas dia kerumah gw yang dia temuin bukan gw. Tapi bokap gw. Soalnya gw lupa kalau ada janji dengan dia. Jadi gw pergi dengan sahabat gw Ardian. Tapi belum lagi gw jauh keluar perumnas unri (tempat tinggal gw), si ilham sms gw. Katanya dia sedang ada di depan rumah gw.
Gw bingung. Ngapain si Ilham dating kerumah. Setelah gw fikir-fikir, gw baru ingat gw ada janji dengan dia. Spontan gw langsung minta teman gw Ardian buat nganterin gw pulang. Gw bilang ada keadaan darurat. Setelah gw tiba di rumah. Si Ilham dan temanya ternyata sudah menunggu lama.
Setelah beberapa percakapan. Gw dan ilham langsung menuju tempat yang kami tuju. Yaitu rumah temanya si Ilham. Setibanya kami di sana, ternyata gw udah gk kebagian makanan. Yang gw dapat Cuma jagung bakar. Itu pun berdua dengan ilham (cie,,,, romantisnya) tapi nggak seperti yang loe bayangin jagung itu kami bagi dua. Buka di makan berdua. Malam ini gw gak berselera banget. Jadi gw nggak makan jagungnya semua. Trus kan masih ada sisanya tuh. Sambil meneruskan curhatnya si Ilham langsung aja nyerobot jagung sisa gw itu yang gw taruh di piring dengan kumpulan tampang jagung yang lainya. (Dasar rakus banget ni orang)

HANYA SEMENTARA



Kini tlah tiba saatnya aku pergi
Menggapai masa depan
Menaiki tangga menuju kesuksesan
Agar ku dapat bahagiakanmu di masa depan

Ini adalah pilihan berat bagiku
Karena ku harus pergi meninggalkanmu
Sebelum kamu teteskan airmata itu
Aku tlah lebih dulu meneteskan airmata ini

Cintaku begitu dalam padamu
Sayangku begitu tulus untukmu
Ku tahu ini berat bagimu
Bagitu juga aku

Ku tahu harimu terasa sepi tanpa kehadiranku
Akupun begitu
Jangan pernah ragukan kesetiaanku padamu
Walau aku jauh darimu


Antara cinta dan persahabatan






Pagi hari saat aku terbangun tiba-tiba ada seseorang memanggil namaku. Aku melihat keluar. Ivan temanku sudah menunggu diluar rumah kakekku dia mengajakku untuk bermain bola basket.

“Ayo kita bermain basket ke lapangan.” ajaknya padaku.
“Sekarang?” tanyaku dengan sedikit mengantuk.
“Besok! Ya sekarang!” jawabnya dengan kesal.
“Sebentar aku cuci muka dulu. Tunggu ya!”,
“Iya tapi cepat ya” pintanya.

Setelah aku cuci muka, kami pun berangkat ke lapangan yang tidak begitu jauh dari rumah kakekku.
“Wah dingin ya.” kataku pada temanku.
“Cuma begini aja dingin payah kamu.” jawabnya.

Setelah sampai di lapangan ternyata sudah ramai.

“Ramai sekali pulang aja males nih kalau ramai.” ajakku padanya.
“Ah! Dasarnya kamu aja males ngajak pulang!”, “Kita ikut main saja dengan orang-orang disini.” paksanya.
“Males ah! Kamu aja sana aku tunggu disini nanti aku nyusul.” jawabku malas. “Terserah kamu aja deh.” jawabnya sambil berlari kearah orang-orang yang sedang bermain basket.

“Ano!” seseorang teriak memanggil namaku. Aku langsung mencari siapa yang memanggilku. Tiba-tiba seorang gadis menghampiriku dengan tersenyum manis. Sepertinya aku mengenalnya. Setelah dia mendekat aku baru ingat.

“Bella?” tanya dalam hati penuh keheranan. Bella adalah teman satu SD denganku dulu, kami sudah tidak pernah bertemu lagi sejak kami lulus 3 tahun lalu.
Bukan hanya itu Bella juga pindah ke Bandung ikut orang tuanya yang bekerja disana.

“Hai masih ingat aku nggak?” tanyanya padaku.
“Bella kan?” tanyaku padanya.
“Yupz!” jawabnya sambil tersenyum padaku.

Setelah kami ngobrol tentang kabarnya aku pun memanggil Ivan.

“Van! Sini” panggilku pada Ivan yang sedang asyik bermain basket.
“Apa lagi?” tanyanya padaku dengan malas.
“Ada yang dateng” jawabku.
“Siapa?”tanyanya lagi,
“Bella!” jawabku dengan sedikit teriak karena di lapangan sangat berisik.
“Siapa? Nggak kedengeran!”. “Sini dulu aja pasti kamu seneng!”.

Akhirnya Ivan pun datang menghampiri aku dan Bella.Dengan heran ia melihat kearah kami. Ketika ia sampai dia heran melihat Bella yang tiba-tiba menyapanya.

“Bela?” tanyanya sedikit kaget melihat Bella yang sedikit berubah.
“Kenapa kok tumben ke Jogja? Kangen ya sama aku?” tanya Ivan pada Bela.
“Ye GR! Dia tu kesini mau ketemu aku”

jawabku sambil menatap wajah Bela yang sudah berbeda dari 3 tahun lalu.
“Bukan aku kesini mau jenguk nenekku.” jawabnya.
“Yah nggak kangen dong sama kita.” tanya Ivan sedikit lemas.
“Ya kangen dong kalian kan sahabat ku.” jawabnya dengan senyumnya yang manis.

Akhinya Bella mengajak kami kerumah neneknya. Kami berdua langsung setuju dengan ajakan Bela. Ketika kami sampai di rumah Bela ada seorang anak laki-laki yang kira-kira masih berumur 4 tahun.

“Bell, ini siapa?” tanyaku kepadanya.
“Kamu lupa ya ini kan Dafa! Adikku.” jawabnya.
“Oh iya aku lupa! Sekarang udah besar ya.”.
“Dasar pikun!” ejek Ivan padaku.
“Emangnya kamu inget tadi?” tanyaku pada Ivan.
“Nggak sih!” jawabnya malu.
“Ye sama aja!”. “Biarin aja!”.
“Udah-udah jangan pada ribut terus.” Bella keluar dari rumah membawa minuman.
“Eh nanti sore kalian mau nganterin aku ke mall nggak?” tanyanya pada kami berdua. “Kalau aku jelas mau dong! Kalau Ivan tau!” jawabku tanpa pikir panjang.
“Ye kalau buat Bella aja langsung mau, tapi kalau aku yang ajak susah banget.” ejek Ivan padaku.

“Maaf banget Bell, aku nggak bisa aku ada latihan nge-band.” jawabnya kepada Bella.
“Oh gitu ya! Ya udah no nanti kamu kerumahku jam 4 sore ya!” kata Bella padaku.
“Ok deh!” jawabku cepat.

Saat yang aku tunggu udah dateng, setelah dandan biar bikin Bella terkesan dan pamit keorang tuaku aku langsung berangkat ke rumah nenek Bella. Sampai dirumah Bella aku mengetuk pintu dan mengucap salam ibu Bella pun keluar dan mempersilahkan aku masuk.

“Eh ano sini masuk dulu! Bellanya baru siap-siap.” kata beliau ramah.
“Iya tante!” jawabku sambil masuk kedalam rumah.

Ibu Bella tante Vivi memang sudah kenal padaku karena aku memang sering main kerumah Bella.

“Bella ini Ano udah dateng” panggil tante Vivi kepada Bella.
“Iya ma bentar lagi” teriak Bella dari kamarnya.

Setelah selesai siap-siap Bella keluar dari kamar, aku terpesona melihatnya.

“Udah siap ayo berangkat!” ajaknya padaku.

Setelah pamit untuk pergi aku dan Bella pun langsung berangkat. Dari tadi pandanganku tak pernah lepas dari Bella.

“Ano kenapa? Kok dari tadi ngeliatin aku terus ada yang aneh?” tanyanya kepadaku. “Eh nggak apa-apa kok!” jawabku kaget.

Kami pun sampai di tempat tujuan. Kami naik ke lantai atas untuk mencari barang-barang yang diperlukan Bella. Setelah selesai mencari-cari barang yang diperlukan Bella kami pun memtuskan untuk langsung pulang kerumah.
Sampai dirumah Bella aku disuruh mampir oleh tante Vivi.

“Ayo Ano mampir dulu pasti capek kan?” ajak tante Vivi padaku.
“Ya tante.” jawabku pada tante Vivi.

Setelah waktu kurasa sudah malam aku meminta ijin pulang. Sampai dirumah aku langsung masuk kekamar untuk ganti baju. Setelah aku ganti baju aku makan malam.

“Kemana aja tadi sama Bella?” tanya ibuku padaku.
“Dari jalan-jalan!” jawabku sambil melanjutkan makan.

Selesai makan aku langsung menuju kekamar untuk tidur. Tetapi aku terus memikirkan Bella. Kayanya aku suka deh sama Bella.

“Nggak! Nggak boleh aku masih kelas 3 SMP, aku masih harus belajar.” bisikku dalam hati.

Satu minggu berlalu, aku masih tetap kepikiran Bella terus. Akhirnya sore harinya Bella harus kembali ke Bandung lagi. Aku dan Ivan datang kerumah Bella. Akhirnya keluarga Bella siap untuk berangkat. Pada saat itu aku mengatakan kalau aku suka pada Bella.

“Bella aku suka kamu! Kamu mau nggak kamu jadi pacarku” kataku gugup.
“Maaf ano aku nggak bisa kita masih kecil!” jawabnya padaku.
“Kita lebih baik Sahabatan kaya dulu lagi aja!
”Aku memberinya hadiah kenang-kenangan untuknya sebuah kalung.

Dan akhirnya Bella dan keluarganya berangkat ke Bandung. Walaupun sedikit kecewa aku tetap merasa beruntung memiliki sahabat seperti Bella. Aku berharap persahabatan kami terus berjalan hingga nanti.. ^_^


Saturday, September 8, 2012

Kekuatan Cinta


cinta selalu saja berhasil mengalahkan keteguhan hatiku,
setiap kali ku mencoba bangkit dari kekelahan,
cinta selalu saja punya cara untuk membuatku terjatuh dan terluka kembali,
setiap kali ku mencoba tuk lari darinya,
cinta slalu saja dapat menemukanku.

berkali-kali aku bangkit dari penderitaan.
berkali-kali pula aku di hancurkan oleh cinta.
namun ku tak pernah menyerah untuk dapatkan cinta yang tulus dan indah
walau ku harus terjatuh dan terluka karenanya

cinta itu bagaikan mawar yang berduri
jika kita tidak berhati-hati dengannya
maka duri dan racunnya dapat menyakiti bahkan melukaimu
semua itu sebanding dengan apa yang akan kita dapatkan
yaitu sebuah kebahagiaan yang sempurna

untuk mendapatkan kebahagiaan yang sempurna dari cinta
kita harus mampu terus bangkit dari kehancuran yang disebabkan oleh cinta
kita harus mampu menahan sakit yang ditoreh oeh cinta
karena untuk mendapatkan hasil yang sempurna
kita harus berusaha untuk mendapatkannya tanpa kenal putus asa

Pilihan Dalam Hidup


Aku tak pernah tahu apakah keputusan yang ku ambil benar atau salah. Semuanya terlihat sama saja. Maafkan aku sayang, bukan aku tak cinta padamu. Tapi ku tak tahan bila terus begini. Ku tak ingin membuat hatiku terus terluka yang pada akhirnya membawaku pada kehancuran.Bila nanti kita memang berjodoh, kan ku temui dirimu saat ku telah menggenggem dunia.
Maaf, aku harus pergi dari hidupmu. Karena ku tak ingin buatmu sengsara bila masa depan kita hancur akibat masalah yang selalu muncul diantara kita. Semua masalah yang selalu muncul membuatku hancur, memudarkan semangatku menyongsong masa depan.
Buktikan kesetiaan cintamu padaku, saat dunia telah berada di dalam genggamanku. Sampai jumpa sayang, ku tak akan pernah melupakanmu.
Seandainya kau telah temukan yang lebih baik dariku, maka berbahagialah bersamanya. Bila kau bahagia akupun akan turut bahagia.

Friday, September 7, 2012

Sikap Dewasa


Banyak yang bilang kalau sikap dewasa itu sangat kita perlukan agar kita bisa berubah menjadi lebih baik daripada sebelumnya, meskipun begitu sebenarnya saya tidak begitu mengerti dengan yang dimaksud bersikap dewasa. Tapi sebelumnya, yang saya tidak mengerti di sini maksudnya adalah, tentang seperti apa sih sikap dewasa itu? Apakah semacam sikap-sikap yang menampilkan kebijaksanaan? Saya masih belum begitu paham.

Belajar Sikap Dewasa Menyikapi Permasalahan HidupPertanyaan itu muncul ketika saya sudah mulai asyik menggeluti dunia membaca, karena secara tidak sadar ternyata sejak saya memulai aktivitas membaca, banyak orang yang bilang kalau sedikit demi sedikit ada sikap dewasa dari pikiran-pikiran saya. Karena tidak begitu mengerti dengan yang dimaksud sikap dewasa, maka saya hanya bisa memberikan senyuman kepada orang-orang tersebut.

Selama 17 tahun menjalani berbagai aktivitas kehidupan ini, saya sedikit demi sedikit belajar banyak tentang macam-macam bagaimana kita menyikapi berbagai persoalan yang mana juga menuntut sikap dewasa agar persoalan itu bisa segera ditemukan solusinya.

Meski sudah mengalaminya sendiri, saya masih tetap saja tidak mengerti tentang yang dimaksud dengan sikap dewasa ini.Pernah suatu ketika saya sedang menyaksikan acara televisi, ada yang mengatakan kalau orang yang punya sikap dewasa adalah orang yang berprasangka kalau dirinya itu masih memiliki sikap seorang anak-anak. Sedangkan anak-anak itu selalu menganggap dirinya sudah mempunyai sikap dewasa.

Apakah benar seperti itu?Jika mengingat apa yang sudah pernah saya alami ketika masih kecil, mungkin kalimat semacam tadi ada benarnya juga, karena dulu ketika saya masih anak-anak atau remaja lebih tepatnya, saya selalu merasa kalau saya ini sudah punya sikap dewasa dan saya sering kali menganggap kalau saya bisa melakukan segalanya meski tanpa bantuan orang lain.Tapi rasa semacam itu pun akhirnya sedikit demi sedikit mulai menghilang sejak saya mulai mempelajari tentang arti kehidupan ini, yang awalnya saya dulu merasa kalau saya ini sudah punya sikap dewasa, tapi karena seiring pembelajaran yang saya dapat malah justru saya merasa kalau saya ini seperti anak kecil.

Tapi karena prasangka itu, saya justru jadi ingin belajar untuk mempunyai sikap dewasa.Malu rasanya kalau meskipun usia sudah tidak bisa dianggap sebagai seorang anak-anak, tapi kelakuannya lebih mirip dengan anak-anak kecil. Terkadang mungkin kita tidak menyadari kalau kita sebenarnya punya kelakuan mirip seperti anak kecil, makanya tak jarang sekarang ini ada saja orang-orang dewasa tapi kelakuannya aneh-aneh. Misalnya, kalau keinginannya tidak dituruti maka dia memberontak atau memaksa, apakah yang semacam itu bisa disebut sikap dewasa?Jadi mungkin, untuk kalimat yang di atas tadi saya kira memang cukup tepat.

Tapi lagi-lagi mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimana agar bisa menumbuhkan prasangka kalau sikap kita ini masih anak kecil? Jawaban pertanyaan tersebut saya kira adalah dengan introspeksi diri, maka kita bisa melihat atau mengetahui apakah sikap kita ini sebagai anak kecil ataukah sikap dewasa?Selain itu, meski mungkin nanti kita sudah bisa mengetahui sikap kita yang sebelumnya, tapi jika masa depan juga tidak kita pikirkan, maka kita juga berarti masih belum mempunyai sikap dewasa. Karena masa depan juga sangat mempengaruhi sikap kedewasaan seseorang, maka penting bagi kita untuk bisa mengolah semua kesempatan yang ada saat ini dengan penuh sikap dewasa.Kira-kira gambaran seperti itulah dari sebatas apa yang saya pahami mengenai arti suatu sikap kedewasaan, yang mana saat ini saya sedang belajar memiliki sikap dewasa karena memang saya merasa kalau saya ini seperti anak kecil dalam menuliskannya.

Berharap dari coretan anak kecil ini, bisa mendatangkan manfaat bagi para pembacanya. Salam :)

FANS

Powered By Blogger