Air mata ini mengalir dengan derasnya
Terbersit Tanya di hatiku
Akankah saat-saat indah itu akan terulang kembali
Saat-saat indah bersamamu begitu indah, begitu berharga bagiku
Kau hapuskan cucuran keringat di dahiku
Kau temaniku dalam sepi kehidupan ini
Kau warnai hidupku yang sedang kosong
Kau beri aku perhatian disaat tak seorangpun enggan untuk memerhatikanku
Kau selalu mendukungku di setiap keputusan hidupku
Hanya kamulah yang dapat mengerti perasaanku disaat orang-orang mengabaikan aku
Kamu memberiku semangat tuk menggapai harapan saat tak ada lagi harapan untukku
Kamu memberiku semangat saat semangatku tuk jalani hidup ini tak tersisa sedikitpun
Kamu adalah segalanya bagiku
Kamu adalah bidadari yang dikirim untukku
Kamu adalah harta yang paling berharga bagiku
Namun kini telah ku sadari
Ternyata itu semua adalah kepalsuan belaka
Ternyata kau hanya mempermainkan aku
Kau anggap aku sebagai mainan yang gampang kau perdaya
Tak ku sangka kau tega mempermainkan cinta ku yang tulus
Begitu tega kau bohongi aku
Kau campakan aku setelah kau bosan bermain denganku
Kau anggap aku seperti sampah yang tak lagi ada gunanya
Hatiku kini tak lagi ada sisa
Karena kau telah merebut semuanya untuk kau hancurkan menjadi debu
Tak pernah ku sangka kau ternyata iblis betopeng bidadari.
No comments:
Post a Comment